Kamis, 24 April 2008

Pelajaran Seks Gratis

Perbuatan sex diluar nikah (free sex), selamanya tidak dibenarkan dalam norma kehidupan, baik norma Agama maupun norma Sosial. Walau demikian, kenyataannya kasus hubungan sex pra nikah makin meluas saja. Bahkan dari sekian banyak kasus yang ada, free sex kebanyakan dilakukan oleh kalangan remaja, mungkin juga sudah membudaya dikalangan teman-teman kita sendiri. Hal ini merupakan bukti nyata dampak dari tingginya keinginan sex dikalangan kita (baca:remaja).Tingginya keinginan sex ini, merupakan dampak dari berkembang cepatnya hormon dan organ genetalia(baca:reproduksi) kita. Nah, oleh karena itu kita harus pandai-pandai mengendalikan keinginan sex kita. Soalnya, hubungan sex yang dilakukan di usia dini dan diluar nikah banyak merugikan kehidupan pribadi kita (terutama perempuan).Selain itu, hubungan sex diluar nikah ternyata membawa cukup banyak dampak negatif pada diri kita. Mulai dari kemungkinan tertular penyakit, hingga kehamilan diluar nikah.Maraknya freesex saat ini, ternyata berdampak pula pada tingginya tingkat aborsi. Padahal perbuatan aborsi, juga memiliki beresiko tinggi terhadap keselamatan dari perempuan itu sendiri.Resiko melakukan Aborsi pada remaja: 1. Kematian karena terlalu banyak pendarahan 2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal 3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.4. Sobeknya rahim (Uterine Perforation)5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)9. Kanker hati (Liver Cancer)10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.11. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)12. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis) 14. Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuretase (secara medis) yang dilakukan secara tak steril. Hal ini membuat remaja mengalami kemandulan dikemudian hari setelah menikah. 15. Pendarahan sehingga remaja dapat mengalami shock akibat pendarahan dan gangguan neurologist. Selain itu pendarahan juga dapat mengakibatkan kematian ibu maupun anak atau keduanya. 16. Resiko terjadinya reptur uterus atau robeknya rahim lebih besar dan menipisnya dinding rahim akibat kuretase. Kemandulan oleh karena robeknya rahim, resiko infeksi, resiko shock sampai resiko kematian ibu dan anak yang dikandungnya. 17. Terjadinya fistula genital traumatis adalah suatu saluran atau hubungan antara genital dan saluran kencing atau saluran pencernaan yang secara normal tidak ada. Nah, udah ngerti kan akibat melakukan hubungan sex diluar nikah. Makanya kamu (terutama cewek), kudu tegas menolak ajakan hubungan sex apabila dilakukan diluar pernikahan. Selain ngrugiin kamu, orang tua tentunya bakal kecewa juga kan?

Rabu, 23 April 2008

Gadis Makassar yang sedang...

Pengalaman Gadis makassar yang sedang belajar Seks.!!!
Tabu gak sih, apabila saat ini kita belajar masalah sex? Itulah pertanyaan yang sering menjadi kendala kita untuk mengetahui dan belajar masalah seksualitas. Padahal kalau kita pahami, sex merupakan sebuah proses yang berlangsung secara terus menerus sejak seorang bayi lahir sampai meninggal. Sebuah proses yang memperlihatkan hubungan yang erat antara aspek fisik (sistem reproduksi) dengan aspek psikis dan sosial yang muncul dalam bentuk perilaku, serta merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.Akan tetapi, saat ini pemahaman akan sex telah mengalami pereduksian makna, seksualitas disempitkan hanya pada aspek fisik saja, yaitu hubungan seks. Akibatnya seksualitas menjadi permasalahan yang tabu dibicarakan terutama di lingkungan keluarga. Seksualitas cenderung tidak diakui sebagai sesuatu yang alamiah dan hanya sah dibicarakan dalam lembaga perkawinan. Situasi ini sangat mempengaruhi perkembangan seksualitas remaja yang sedang berada pada puncaknya. Di satu sisi remaja berada pada masa gejolak seks yang besar disisi lain mereka diharuskan mampu menguasai gejolak tersebut tanpa tahu bagaimana cara mengelolanya. Dari sejumlah penelitian, diusia remaja seseorang akan dihadapkan dengan permasalahan sex yang cukup berat. Mulai dari masalah pacaran, perilaku seks, kehamilan tidak diinginkan, orientasi seksual, body image, dan mitos-mitos seks. Permasalahan seperti ini, disebabkan oleh berfungsinya alat reproduksi dan sistem hormonal dengan baik, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa ingin tahu seorang remaja akan permasalahan sex. Tapi sayangnya, rasaingin tahu mereka(remaja,red) justru disalurkan pada hal-hal yang negatif, seperti mencari informasi dari sumber-sumber pomografi, dan lalu mempraktekkan dengan diri sendiri, pacar, teman, atau orang lain.Oleh karena itu, remaja perlu diperkenalkan akan pendidikan seks yang benar dan sehat melalui konseling-konseling yang tersedia. Dengan demikian, remaja dapat memahami bahwa seksualitas bukan hanya secara fisik saja, tapi juga dibentuk dari bimensi lainnya (psikis dan sosial), dimana idealnya ke 3 dimensi tersebut berada dalam kondisi yang sehat. Sehingga dalam cita-citanya, memungkinkan munculnya remaja yang bertanggung jawab yaitu remaja yang berperilaku seksual sehat